Apa Itu Teori Agensi?

Apa itu teori agensi? – Teori ini biasa disebut dengan teori keagenan (agency theory) yaitu pendesainan kontrak yg sempurna untk menyelaraskan kepentingan prinsipal & biro dlm hal terjadi konflik kepentingan (Scott, 1997).

Prinsip utama teori agensi ini menyatakan a&ya hubungan kerja antara pihak yg memberi wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan pihak yg mendapatkan wewenang (agensi) yaitu manajer entitas bisnis. Hubungan keagenen yaitu suatu kontrak dimana seseorang atau lebih (prinsipal) melibatkan orang lain (agen) untk melaksanakan beberapa layanan atas nama mereka yg melibatkan mendelegasikan sebagian kewenangan pengambilan keputusan kepd agen.

 Teori ini biasa disebut dengan teori keagenan  Apa itu Teori Agensi? dlm upaya mengatasi atau mengurangi problem keagenan ini menjadikan biaya keagenan (agency cost) yg akan ditanggung baik oleh principal maupun agent. Jensen & Meckling (1976) membagi biaya keagenan ini menjadi monitoring cost, bonding cost & residual loss. Monitoring cost yaitu biaya yg timbul & ditanggung oleh principal untk memonitor sikap agent, yaitu untk mengukur, mengamati, & mengontrol sikap agent. Bonding cost merupakan biaya yg ditangung oleh agent untk tetapkan & mematuhi prosedur yg menjamin bahwa agent akan bertindak untk kepentingan principal. Selanjutnya residual loss dlm teori agensi merupakan pengorbanan yg berupa berkurangnya kemakmuran principal sebagai tanggapan dr perbedaan keputusan agent & keputusan principal.

dlm hubungan agensi tersebut, terdapat 3 faktor yg mensugesti pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu biaya pengawasan (monitoring costs), biaya kontrak (contracting costs), & visibilitas politis. Perusahaan yg melaksanakan pengungkapan gosip tanggung jawab sosial dengan tujuan untk membangun image pd perusahaan & mendapatkan perhatian dr masyarakat. Perusahaan memerlukan biaya dlm rangka untk memperlihatkan gosip pertanggungjawaban sosial, sehingga keuntungan yg dilaporkan dlm tahun berjalan menjadi lebih rendah. Ketika perusahaan menghadapi biaya kontrak & biaya pengawasan yg rendah & visibilitas politis yg tinggi akan cenderung untk mengungkapkan gosip pertanggungjawaban sosial. Kaprikornus pengungkapan gosip pertanggungjawaban sosial bekerjasama positif dengan kinerja sosial, kinerja ekonomi & visibilitas politis & bekerjasama negatif dengan biaya kontrak & pengawasan (biaya keagenen), (Belkaoui & Karpik, 1989 dlm Anggraini, 2006).

Demikian klarifikasi wacana apa itu teori agensi. Berdasarkan teori tersebut, perusahaan yg menghadapi biaya kontrak & biaya pengawasan yg rendah cenderung akan melaporkan keuntungan higienis rendah atau dengan kata lain akan mengeluarkan biaya-biaya untk kepentingan administrasi (salah satunya biaya yg sanggup meningkatkan reputasi perusahaan dimata masyarakat). Kemudian, sebagai wujud pertanggungjawaban, manajer sebagai biro akan berusaha memenuhi seluruh harapan pihak prinsipal, dlm hal ini yaitu pengungkapan gosip pertanggungjawaban sosial perusahaan. 


iklan 4

Related Posts →


This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn more